Periodisasi budaya musik

Periodisasi budaya musik adalah masalah kompleks yang dapat dilihat dari posisi yang berbeda tergantung pada kriteria yang dipilih. Tetapi faktor yang paling penting dalam transformasi musik adalah bentuk dan kondisi di mana ia berfungsi. Dari sudut pandang ini, periodisasi budaya musik adalah sebagai berikut: Menikmati suara alam (musik di alam).

Sigmund Freud tentang sifat penciptaan artistik

Ketika seseorang tidak dapat melakukan sesuatu dalam hidup, ia melakukannya dalam mimpi. Tidur adalah personifikasi dari keinginan kita yang tidak terpenuhi. Artis itu seperti orang yang sedang tidur. Hanya dia yang memenuhi keinginannya dalam kenyataan, menciptakannya kembali dalam karyanya. Ketika Freud menulis tentang sifat kreativitas artistik, ia memberikan perhatian khusus untuk mempelajari kepribadian seniman.

Potret psikologis seorang komposer modern

Sepanjang umur, musik telah menginspirasi orang dan mengungkapkan perasaan cinta, benci, putus asa, sukacita yang luar biasa. Melodi ini mampu menyampaikan perasaan paling agung, menunjukkan kesalahan manusia, belajar tentang keinginan rahasia. Berkat psikologi musik modern, para ahli mengatakan bahwa mereka dapat dengan mudah berbicara tentang temperamen pendengar dan bahkan mengungkapkan masalah psikologisnya.

Bagaimana cara mencintai musik klasik jika Anda bukan seorang musisi? Pengalaman pribadi pemahaman

Ketika musik klasik lahir, rekaman suara tidak ada. Orang-orang datang hanya ke konser nyata dengan musik live. Apakah Anda ingin buku jika Anda tidak membacanya, tetapi kira-kira tahu kontennya? Apakah mungkin menjadi gourmet jika ada roti dan air di atas meja? Apakah mungkin untuk menyukai musik klasik jika Anda memiliki gagasan yang dangkal tentang hal itu atau tidak mendengarkan sama sekali?

Psikologi Musik: Dampak Musik pada Manusia

Kemungkinan besar, di tahun-tahun Soviet dulu, saya harus memulai artikel tentang topik yang sama dengan pernyataan klasik V.Lenin tentang musik komposer Jerman L.van Beethoven, yang oleh pemimpin proletariat dunia disebut "ilahi" dan "tidak manusiawi." Komunis ortodoks dengan sukarela mengutip bagian pertama dari pernyataan Lenin bahwa musik membangkitkan sentimentalitas dalam dirinya, bahwa seseorang ingin menangis, membelai anak-anak di kepala, dan berbicara omong kosong yang lucu.